Manusia yang adaptif (mampu beradaptasi terhadap perubahan) adalah para pembelajar. Mereka terbuka akan hal baru, siap menerima ide-ide segar, sehingga pilihan dalam mengambil keputusan semakin beragam. Beragamnya pilihan di dalam pikiran menyebabkan mereka fleksibel.
Menjadi manusia pembelajar menuntut diri untuk menurunkan ego pribadi, memarkir sejenak prestasi-prestasi terdahulu, dan memalingkan diri dari kejayaan masa lalu. Orang yang sering mengingat-ingat keberhasilan masa lalu, akan sering mengatakan, “Gunakan cara ini saja, terbukti berhasil dulu!”. Padahal, tantangan selalu berubah, meningkat, dan membuat cara-cara lama belum tentu efektif.Kita bisa belajar dari pom bensin pertamina (bukan dalam rangka promosi lho…), dengan slogannya “Mulai dari nol ya…”. Meteran mereka selalu bisa menunjukkan ukuran angka dengan tepat, justru karena setiap pengisian selalu diposisikan kembali ke angka nol. Layaknya diri kita, akan bisa mencapai adaptasi terhadap perubahan dengan lebih efektif, saat kita bisa kembali ke kondisi nol dan siap untuk dipacu hingga angka berapapun.
Seseorang dalam kondisi nol, akan merasa haus ilmu dan informasi. Mereka tak merasa hebat secara berlebihan dan jauh dari sombong. Sebaliknya, seseorang dalam kondisi nol siap merendahkan hati untuk selalu menerima ilmu dan hikmah dari siapapun, serta siap merangkai karya dengan lebih bebas tanpa terbatas pada kebiasaan lama.
Bagaimana agar kita bisa selalu dalam kondisi nol? saya berikan 3 tips kunci:
1. Update Informasi dan Ilmu
Cobalah untuk selalu update informasi dan ilmu. Bisa dilakukan dengan sering mencari perkembangan berita terbaru, mengikuti perkembangan teknologi, mencari buku-buku literatur terbitan terbaru, membaca jurnal-jurnal terbaru, dan sebagainya. Aktivitas ini membantu kita untuk menyadari bahwa segalanya berkembang, dimana kebenaran masa lalu dapat berubah.
2. Bergaul dengan Raja
Banyak-banyaklah bergaul dengan para Raja. Raja disini maksudnya adalah orang-orang yang lebih hebat dari kita, dan levelnya lebih tinggi. Bergaul dengan selevel atau lebih rendah berpotensi membuat diri selalu merasa hebat dan di atas angin. Bergaul dengan Raja, membantu kita untuk selalu terjaga dalam kondisi rendah hati sehingga selalu siap dalam kondisi nol menerima ilmu baru.
3. Lakukan Aktivitas Berbeda
Jika kita merasa banyak melakukan hal sama setiap hari, cobalah untuk do it differently. Melewati jalan berbeda saat berangkat ke kantor, menggunakan pakaian dengan style berbeda, atau berkumpul dengan lingkungan dari ‘dunia lain’ (misal: orang kaya mencoba ngobrol dengan kalangan miskin, ustadz mendekat ke kumpulan anak muda yang hobi nongkrong di pinggir jalan, dsb.). Melakukan aktivitas berbeda dari kebiasaan, membantu untuk memandang bahwa dunia jauh lebih luas daripada yang selama ini kita pikirkan.
Saya selalu teringat pesan mendiang Steve Jobs, “Stay hungry, stay foolish”. Untuk mampu terus bertumbuh dan beradaptasi terhadap perubahan, kita perlu selalu merasa lapar dan bodoh. Di sanalah setiap orang akan siap menjadi fleksibel dan lebih mudah dibentuk menjadi pribadi baru.
Mulai dari NOL ya……
No comments:
Post a Comment